Tampilkan postingan dengan label Kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kuliner. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Januari 2011

Beragam Cita Rasa Minuman Daerah

Di antara kekayaaan kuliner berupa lauk pauk dan kue-kue daerah, juga ada minuman yang mencirikan kekhasan wilayah tertentu.
     Ada dua tipe minuman tradisional Indonesia, minuman hangat dan minuman dingin. Di Jawa, minuman hangat lebih dikenal dengan istilah wedang. Cita rasa wedang sendiri sebenarnya tidak ada pakem khusus, karena cukup bebas di-interpretasi-kan, bisa diperkaya dengan berbagai jenis rempah atau divariasikan isinya dengan aneka bahan yang tersedia di daerah setempat.
     Begitu juga halnya dengan minuman dingin dari beberapa daerah di Indonesia--tidak menutup kemungkinan untuk ditransformasi-- sepanjang bahan dasarnya tidak diubah dari yang seharusnya. Misalnya es kacang merah dari Manado, tentu bahan utamanya tetap menggunakan kacang merah. Sedangkan kuahnya, bisa terbuat dari campuran air gula merah, gula pasir, kayu manis, daun pandan, dan larutan cokelat. Versi lainnya, bisa diberi tambahan santan masak agar lebih gurih. Selain es kacang merah, masih banyak minuman daerah lain yang pantas untuk dicicipi. Apa saja macamnya?

Pilihan yang menghangatkan tubuh

Bandrek
Populer di Bandung, Jawa Barat 
Karena tanah pasundan dikenal berhawa dingin dan sejuk, minuman hangat di sana lebih digemari. Minuman yang paling banyak dijajakan adalah bandrek. Bahan utamanya berupa jahe dan gula merah, namun sering juga ditambahkan rempah lain, seperti serai atau merica. Sebagai variasi, ditambahkan daun pandan atau telur ayam kampung. Menyeruput bandrek paling nikmat ditemani kudapan penyertanya, seperti combro, pisang goreng, atau kacang rebus.


Bajigur
Populer di Jawa Barat. 
Ciri khas pedagang bajigur menggunakan gerobak atau pikulan. Cita rasa bajigur ini cenderung manis karena menggunakan gula merah yang direbus bersama santan kelapa dan daun pandan. Sebagai temannya, bisa pilih pisang rebus, ubi rebus, papais, atau kacang rebus.


Sekoteng
Populer di Jakarta
Konon, penamaan sekoteng didapat dari para pelaut Belanda yang merapat di Pelabuhan Sunda Kelapa tahun 1596. Kuah sekoteng ini terbuat dari santan kelapa yang dimasak bersama irisan jahe, gula pasir dan gula merah. Sedangkan isian sekoteng, mulanya hanya merupakan perpaduan dari dua budaya: kacang tanah dan kolang-kaling dari Indonesia, serta roti dari Belanda. Seiring perkembangan, varian isian sekoteng berkembang makin meriah. Kini, ada yang menambahkan kacang hijau rebus, pacar cina, hingga kacang tanah sangrai ke dalam campuran sekoteng.


Wedang Ronde
Populer di Jawa Tengah 
Bahan utama wedang ronde adalah air gula dan jahe. Di beberapa wilayah, sering ditambah dengan cengkih, serai, atau kayu manis. Isian wedang berupa kacang tanah dan bola-bola yang terbuat dari tepung ketan.


Bir Pletok
Populer di Jakarta
Meski namanya bir, minuman ini sama sekali tidak menggunakan alkohol. Efek menghangatkan-nya dari pemakaian rempah-rempah, seperti jahe, kayu secang, serai, daun jeruk, kayu manis, air dan gula pasir yang dimasak hingga larutan mendidih dan berwarna merah pekat. Taburan kacang tanah sangrai ditambahkan saat akan disajikan


Angsle
Populer di Malang, Jawa Timur. 
Sedikit mirip dengan sekoteng, namun kuah dan bahan isiannya agak berbeda. Kuahnya biasa disajikan hangat, terbuat dari rebusan santan, daun pandan, dan gula pasir. Isinya berupa kacang hijau rebus, putu mayang, roti, dan pacar cina.


Yang dingin segar!

Es Tebak 
Populer d: Sumatera Barat
Biasa disebut juga es cendol ala Sumatera Barat. Tebak merupakan adonan tepung beras dan tepung kanji yang dimasak bersama santan. Adonan ini dicetak berbentuk menyerupai cendol. Tebak disajikan bersama manisan kolang kaling, potongan cincau hitam dan pacar cina. Diatasnya, diberi tambahan es serut, sirop merah dan susu kental manis putih. Es ini paling banyak dijajakan di daerah Sumbar saat bulan puasa tiba.


Es Gempol 
Populer di Solo, Jawa Tengah. 
Adonan gempol yang jadi bahan utama es ini terbuat dari campuran tepung beras, tepung sagu, dan air daun suji. Adonan yang sudah diuleni ini, dicetak berbentuk bulat cekung lalu direbus hingga mengapung. Penyajiannya dengan kuah santan yang dimasak bersama tepung maizena hingga mengental. Diberi potongan nangka, sirup vanili dan es batu.


Es Cao 
Populer di Semarang, Jawa Tengah. Ada satu tempat di Semarang yang kesohor dengan es cao-nya. Saking terkenalnya, es ini kerap diburu para penikmat kuliner yang bertandang ke kota lumpia. Es cao berisi potongan cincau hijau, kolang kaling dan daging kelapa muda yang ditimbun es serut dan bersirama sirop merah.


Roco Timun 
Populer di Sumatera Utara 
Es berisi potongan mentimun yang dipadukan dengan daging kelapa dan air kelapa muda. Disiram sirup gula yang terbuat dari rebusan air, gula merah, garam dan daun pandan. Lebih nikmat disajikan dingin dengan tambahan es batu.


Es Palubutung 
Populer di Makassar, Sulawesi Selatan. Selain es pisang ijo, es palubutung juga jadi menu best seller di tempat-tempat makan di Jakarta yang menyediakan hidangan khas Makassar. Berupa pisang raja kukus yang dibalut dengan adonan tepung terigu berwarna hijau. Pisang bungkus ini dikukus hingga matang kemudian dipotong-potong. Disajikan bersama santan yang dimasak bersama tepung beras (mirip bubur sumsum), es batu dan siraman sirop merah.


Es Pala 
Populer di Bogor, Jawa Barat 
Es ini cocok sebagai pelepas dahaga di siang hari yang terik. Terbuat dari irisan buah pala yang direbus bersama gula pasir, garam, dan air. Paling enak lagi, apabila rebusan pala beserta air gula ini didiamkan terlebih dahulu selama semalaman hingga meresap. Tambahkan es batu saat akan disajikan.


Es Goyobod
Populer di Garut, Jawa Barat
Banyak yang belum familiar dengan es ini, karena hanya ada di daerah Garut. Goyobod terbuat dari rebusan air, gula merah, tepung hunkwe, garam dan pandan yang dimasak hingga mendidih dan kental, lalu didiamkan hingga beku, baru kemudian dipotong-potong bentuk kotak. Kuahnya, berupa rebusan santan yang dimasak bersama gula merah, garam dan daun pandan. Goyobod disajikan bersama daging kelapa muda, alpukat, kuah santan, dan es serut di atasnya.

Selasa, 14 Desember 2010

Wisata Kuliner di Bogor


        Jika banyak orang yang menanyakan makanan khas/oleh-oleh dari Bogor, jawabannya yaa roti unyil, asinan bogor, dan talas Bogor. Tapi, sebenarnya ada banyak juga tempat jajanan asik di Bogor lho!!  Bogor, yang dikenal dengan kota hujan (karena sering hujan tentu saja) atau bisa juga disebut kota sejuta angkot (sejauh mata memandang, banyak ditemukan angkot dimana-mana)…heehehe, memiliki  beberapa tempat wisata dan kuliner yang membuat banyak orang dari luar Bogor berdatangan (*dan ini membuat warga Bogor menjadi tidak bisa menikmati kotanya sendiri karena macet ^^; )
          Apa saja sih jajanan yang ada di Bogor?? Kita mulai dari Jalan Pajajaran, dulu Jln. Pajajaran ini bisa dibilang sepi, tapi sekarang jadi rame banget, kenapa??soalnya disini banyak tempat jajanan yang seru..mulai dari yang ala resto-resto seperti Delima, Café Sebrang, Manjare Café, Fatmawati, Gili-Gili, Midori, Mie Ramen, Wajan Bekas (*bukan menjual wajan-wajan bekas, tapi memang nama tempatnya ya wajan bekas), Taman Palem,,de el el…sampai warung-warung tenda pinggir jalan. Apalagi kalau sudah menjelang sore sekitar jam 4 atau jam 5, sepanjang Jalan Pajajaran akan dipenuhi oleh warung-warung tenda (lebih dikenal dengan nama SaRas/Sari Rasa). Makanan yang ditawarkan di sepanjang SaRas ini contohnya roti bakar, mie rebus, pisang bakar, nasgor, rujak cingur, mie Jogja, bahkan ada bento Jepang juga. Di SaRas ini, biasanya kebanyakan orang yang datang memang sengaja untuk cari makan atau sekedar “nongkrong-nongkrong be-Gaoel” sama temen-temennya. Yaaa..walaupun akhir-akhir ini sudah mulai banyak warung-warung tenda yang menghilang, karena adanya pembangunan. Maklum, warung tenda ini adanya di pinggir jalan (di depan lahan maupun rumah/gedung) dan beberapa pemilik sudah mulai membangun di lahan tersebut, sehingga keberadaan warung-warung tenda ini sudah mulai berkurang.
          Ada juga Café Taman Koleksi yang berlokasi di dalam Taman Koleksi Kampus Institut Pertanian Bogor Baranang Siang. Tempatnya nyaman, free wi-fi, makanan yang ditawarkan pun sehat, dan untuk harga?? terjangkau lah J.  Taman koleksi ini bersebelahan dengan Botani Square, jadi, abis dari nih Café, bisa mampir dulu ke Botani Square ^^.
          Lokasi berikutnya, di daerah Taman Kencana, Taman Kencana adalah sebuah taman kecil di Bogor yang merupakan peninggalan jaman Belanda. Disini tempat jajanannya “nyempil-nyempil”, jadi harus lebih teliti melihat tempatnya. Resto di Taman Kencana yang terkenal, yaitu Warung Taman, sedangkan untuk camilannya ada Death by Chocolate, Pia Apple Pie, dan Macaroni Panggang (MP).
          Selanjutnya, ke Jalan Sudirman! Wisata kuliner disini ada Mie Sahabat (Yun Sin), Martabak Air Mancur, toko roti Bogor Permai (BoPer-rotinya orang Bogor ^^), Bakmie Bangka, dan Soto Santan Bang Ali. Yang unik, kalau jalan-jalan keliling Bogor, pasti di tiap jalan  banyak ditemukan tukang soto kuning, anehnya setiap hari soto mereka habis dibeli orang meski lokasinya cuma di emper-emper jalan.  Soto ini dibuat dari kuah santan yang dibubuhi kunyit hingga warnanya kuning. Isinya berupa daging dan jeroan yang diletakkan di atas wadah yang sudah di alasi daun pisang. Kita bisa memilih dan menusuk daging pilihan kita sendiri. Ada babat, lidah, daging, urat, dan usus kemudian dilengkapi dengan kecap manis, irisan seledri, dan bawang goreng. Selanjutnya, daging tadi disiram kuah soto yang panas. *Wah jadi ngiler nih…
Oh iya, jangan lupa mencicipi Tauge Goreng kalau mampir ke Bogor. Salah satu Tauge Goreng yang nikmat ada di Jl. Jend Sudirman. Walaupun dinamakan taoge goreng, tapi sebetulnya taogenya tidak digoreng loh..Tauge direbus bersama mie, setelah matang disajikan bersama tahu goreng, lontong dan disiram kuah tauco yang dimasak bersama oncom dan bumbu.
          Dari Jalan Jend Sudirman, kita ke Bondongan. Bagi yang sukaaa banget sama nangka, naaah ke Jalan Pahlawan ajah, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan. Selain nangka, dijual juga durian dan cempedak. Lalu menjelang sore, sama dengan daerah Pajajaran, di daerah Bondongan ini cukup banyak warung tenda yang bertebaran. Salah satunya Colenak yang ada di depan Gang Pahlawan. Colenak merupakan kepanjangan dari 'dicocol enak'. Makanan yang terdiri dari tape singkong atau pisang yang dipanggang ini memang disajikan sambil dicocol larutan gula merah dan di atasnya ditaburi kelapa muda. Dan, di samping warung tenda colenak ini ada yang menjual Ayam panggang. Soal rasa?silakan dicicipi sendiri, dijamin ga nyesel deh ^^.  Kita jalan sedikit lagi yaa, ke daerah Layungsari, disini ada warung baso yang terkenal, namanya Sido Mampir, awalnya tempat ini kecil, kemudian baru-baru ini pindah ke sebrang jalan, ke tempat yang lebih luas dari sebelumnya. Teruuuuus ga jauh dari Layungsari, ada warung mie ayam Niki, Ayam Goreng Warung Doyong dan ada jajanan kue basah Warung Doyong (kebanyakan disini menjual kue-kue jaman kita kecil).
Bansus adalah kependekkan dari Bandrek Susu. Nikmat sekali dinikmati waktu malam hari, di tengah udara sejuk kota Bogor. Bandrek sendiri berupa campuran minuman yang terbuat dari sari jahe dan rempah-rempah, sehingga memiliki aroma pedas dan hangat. Penambahan susu pada bandrek menjadikan rasa pedas bandrek sedikit berkurang, diganti dengan gurihnya susu. Warung bansus banyak sekali tersebar di sekitar Bogor. Tapi Bansus paling terkenal terdapat di Jl. Pahlawan, sekitar turunan Empang.
          Nah ini nih surganya kuliner, sepanjang  Jalan Suryakencana, Jalan Siliwangi sampai ke Sukasari…mulai dari Ngo Hiang khas Bogor, Mie Sehat, Soto Mie Agih, Soto Mie Ciseeng, Rujak Jagung Bakar, Lumpia Basah&Goreng, Ketupat Sayur, Mie Wong, Mie Tasik, Nasi Goreng Guan Tjo (paling terkenal nih), bahkan sampai Combro (di Gg.Aut dekat BANK BCA) dan Es Pala pun ada. Puas deh kalau mau nyari makanan disini. Dimana si roti “unyil” Venus dan asinan Gedung Dalam? Itu ada di daerah Sukasari…kalau dulu mau beli roti unyil, belinya di tempat yang unyil juga, perlu ekstra suara (*buat teriak-teriak “Mba saya peseeen…......”) dan juga tenaga untuk antre dan desak-desakkan beli nih roti, tapi sekarang tempatnya sudah pindah ke sebelah Ekalokasari Plaza di daerah Sukasari (tapi teteup ajah antre kalau meu beli, jadi teteup perlu ekstra tenaga dan suara heuu =..=”), biasanya di tempat roti unyil Venus ini disediakan juga Asinan Gedung Dalam. Jadi ga perlu repot ke 2 tempat kalau mau membeli “jawara oleh-oleh” khas Bogor ini.
          Tentu saja, masih banyak tempat jajanan seru yang lain, silakan datang sendiri dan nikmati berburu makanan di Bogor. Akhir kata, semoga ini bermanfaat, dan Selamat Menikmati Wisata Kuliner di Bogor!!! ^^

Sumber:
*Cerita dari temen yang sering ngebolang buat nyari jajanan
*Hunting sendiri