Senin, 31 Januari 2011

Apa Itu Akrilamida?

Hasil riset dari peneliti Swedia yang dipublikasikan oleh Journal of Agricultural and Food Chemistry tahun 2002 mengungkap fakta bahwa proses penggorengan bahan pangan yang mengandung karbohidrat tinggi, dapat menyebabkan terbentuknya senyawa akrilamida yang bersifat karsinogenik (dapat menyebebkan kanker).
    
Akrilamida atau lebih tepatnya senyawa akrilamida banyak ditemukan pada produk goreng-gorengan yang mengandung karbohodrat tinggi. Lalu bagaimana dengan produk sejenis yang dimasak dengan cara dipanggang, direbus, atau dikukus? Walaupun produk-produk tersebut mengandung karbohidrat tinggi, namun berdasarkan hasil penelitian, produk-produk yang tidak mengalami proses penggorengan hanya memilki akrilamida dalam jumlah kecil, mengapa?


Selama ini, belum ada data yang pasti tentang berapa persisnya asupan konsentrasi akrilamid yang beresiko menyebabkan kanker. Baru-baru ini, uji toksikologi yang dilakukan oleh suatu lembaga penelitian di AS menyarankan asupan harian akrilamida yang dapat ditolerir untuk mencegah resiko kanker adalah sebesar 2.6 mikrogram per-kg Berat Badan. Nilai ini lebih tinggi dari perkiraan eksposur harian rata-rata akrilamid yang berasal dari makanan pada orang dewasa (0,3 - 0,5 mikrogram per-kg Berat Badan) (Syamsir, 2009)


Ternyata jawabannya berkaitan dengan suhu. Suhu penggorengan yang tinggi, yakni diatas 190oC menyebabkan karbohidrat dalam bahan pangan terurai. Karbohidrat yang terurai menjadi gula sederhana ini akan mempermudah terjadinya reaksi Maillard, yakni reaksi yang melibatkan gula dan asam amino (penyusun protein). Reaksi antara gula (terutama gula pereduksi) dengan salah satu jenis asam amino bernama asparagin, menyebabkan terbentuknya akrilamida. Reaksi ini biasa terjadi pada pembuatan kentang goreng (french fries), pisang goreng, ubi goreng, atau singkong goreng.


Proses pembentukan akrilamida dalam produk gorengan pada prinsipnya bisa kita atur dan siasati dengan mudah. Senyawa akrilamida terbentuk oada suhu penggorengan yang sangat tinggi (diatas 190oc). Artinya untuk mengurangi pembentukan akrilamida, Anda sebaiknya menggoreng bahan pangan pada suhu yang tidak terlalu tinggi. 


References:
http://kulinologi.biz/index1.php?view&id=811http://ilmupangan.blogspot.com/2009/12/berapa-asupan-harian-akrilamida.html

Sehat dan Cantik dari Makanan (1)

     Tidak perlu perawatan yang super mahal dan menyiksa untuk menjadi cantik. Untuk mendapatkan wajah dan kulit yang halus mulus, effortyang dikeluarkan memang cukup besar menurut anggapan para wanita. Namun, banyak wanita lupa kalau selain perawatan dari luar, wajah dan kulit yang mulus tersebut bisa juga didapatkan jika perawatan dari dalam dilakukan dengan tepat.

     Meski khasiatnya tidak bisa instan seperti perawatan dari luar, namun dengan mengatur pola makan yang seimbang, tak hanya fisik Anda yang cantik, Andapun akan mendapatkan tubuh yang lebih sehat. Berikut beberapa zat gizi yang Anda butuhkan untuk memperoleh mata indah, kulit mulus dan tubuh langsing.


Beta Karoten 

     Karotenoid yang banyak terdapat pada sayur dan buah dapat mencegah kerja enzim perusak kolagen. Karotenoid ini juga secara aktif memelihara fungsi kulit normal. Keistimewaan lain dari beta karoten adalah fungsinya sebagai pro vitamin A. selain memiliki aktifitas antioksidan, vitamin A juga sangat penting untuk kesehatan mata. Sumber-sumber beta karoten yang cukup popular antara lain wortel, mangga dan pepaya.


Vitamin A, C, dan E

     Ketiga jenis vitamin ini memiliki kemampuan menetralisir radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini, seperti kulit cepat keriput. Selain berasal dari buah dan sayur, kini banyak industri pangan yang memfortifikasi produknya (terutama minuman) dengan vitamin-vitamin tersebut. 


Lutein dan Zeaxanthin

     Kedua zat ini merupakan karotenoid yang dapat ditemukan pada telur, bayam, brokoli dan bahan pangan lainnya. Bahkan ada industri yang memproduksi keduanya, sehingga bisa digunakan sebagai ingridien ataupun bahan tambahan yang bisa digunakan industri pangan dalam formulasinya. Peranan utama zat ini adalah untuk memperlambat terjadinya penurunan fungsi mata karena faktor usia.


http://kulinologi.biz/index1.php?view&id=797

Selasa, 18 Januari 2011

Pencil and Eraser

Pencil: I'm sorry....



Eraser: For what? You didn't do anything wrong.



Pencil: I'm sorry as you get hurt because of me. Whenever I make mistakes, you're always there to erase them. But as you make my mistakes vanish, you lose a part of yourself. You get smaller and smaller each time.



Eraser: That's true. But I don't really mind. You see, I was made to do this. I was made to help you whenever you do something wrong. Even though one day, I know I'll be gone and you'll replace me with a new one, I'm actually happy with my job. So please, stop worrying. I hate seeing you sad. :)





This conversation between pencil and the eraser is very inspirational. Parents are like the eraser whereas their children are the pencil. They're always there for their children, cleaning up their mistakes. Sometimes along the way... they get hurt, and become smaller (older, and eventually pass on). Though their children will eventually find someone new (spouse), but parents are still happy with what they do for their children, and will always hate seeing their precious ones worrying, or sad.



This is for all parents !!! ....

***********************
(copas dari Anoey)

Minggu, 02 Januari 2011

ILustrasi Manajemen Waktu

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan oleh para siswanya.
...
Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia mengeluarkan toples berukuran galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya di atas meja.

Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan
dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya: "Apakah toples ini sudah penuh?"

Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah!"

Kemudian dia berkata, "Benarkah?"

Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil.
Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itumendapat tempat diantara celah-celah batu-batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi: "Apakah toples ini sudah penuh?"

Kali ini para siswanya hanya tertegun,"Mungkin belum!", salah satu dari siswanya menjawab.

"Bagus!" jawabnya.

Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

"Belum!" serentak para siswanya menjawab. 
 
Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples,sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya dan bertanya:
"Apakah maksud dari ilustrasi ini?"

Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab,
"Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat
menyisipkan jadwal lain kedalamnya!"

"Bukan!", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya.

Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa :

JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA KALI KAMU MASUKKAN, MAKA KAMU TIDAK AKAN   PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR ITU KE DALAM TOPLES TERSEBUT.

"Apakah batu-batu besar dalam hidupmu?
Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persahabatanmu,
kesehatanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar tersebut sebagai yg pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk memperhatikannya. Jika kamu mendahulukan hal-hal
yang kecil dalam prioritas waktumu, maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal yang kecil, kamu tidak akan punya waktu untuk melakukan hal yang besar dan berharga dalam hidupmu".

"Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau"
 ===================================
copas dari Fb Dosen Ankim ane gan! :D